Meskipun kualitas film Indonesia sudah mengalami peningkatan namun, terkadang ada juga film yang justru dihujat karena berbagai hal. Film-film Indonesia memang masih terus berkembang seiring berjalannya waktu bahkan hingga saat ini. Sebagian memang dianggap berhasil namun, ada juga film yang justru mendapatkan hujatan dari berbagai pihak. Apa saja?
Hanum & Rangga
Film indonesia yang banyak dihujat pertama adalah Hanum & Rangga. Filmnya sendiri rilis pada tahun 2018 dan disutradarai oleh Benni Setiawan. Perlu Geeks ketahui jika sosok Hanum & Rangga merupakan film drama autobiografi dari perjalanan hidup dan kisah asmara Hanum Salsabiela Rais dengan suaminya yaitu Rangga Almahendra. Hanum sendiri merupakan putri dari politikus senior Indonesia, Amien Rais.
Sayangnya, Hanum & Rangga tidak sesuai ekspektasi dari pihak pembuat film meskipun film ini sebenarnya dibintangi oleh sederet nama-nama besar; Contohnya adalah Rio Dewanto, Alexandra Gottardo, Titi Kamal, Ayu Dewi, dan masih banyak lainnya. Banyak hal yang kemudian dianggap menjadi alasan mengapa film Hanum & Rangga kemudian banyak mendapatkan hujatan dari banyak orang.
Pertama adalah film ini dianggap menghadirkan kisah hidup seseorang yang bukan merupakan sosok populer atau kurang begitu dikenal di kalangan masyarakat. Kedua, secara alur cerita pun dianggap kurang menarik dan bahkan cenderung membosankan. Ketiga, adanya kontroversi yang kemudian muncul terkait dengan filmnya juga dianggap sebagai alasan mengapa kemudian Hanum & Rangga banyak dihujat,
A Bussiness Proposal
Film Indonesia yang paling banyak dihujat lainnya adalah A Bussiness Proposal yang merupakan film Indonesia terbaru yang rilis beberapa waktu lalu. A Bussiness Proposal dibintangi oleh Abidzar Al Ghifary dan Ariel Tatum Ceritanya sendiri berfokus pada seorang wanita yang bernama Sari. Dia merupakan seorang wanita yang sangat ahli sebagai juru masak. Semua itu dia lakukan demi membantu keluarganya.
Namun, suatu hari, dia setuju untuk membantu temannya yang bernama Yasmin di mana dia menggantikan posisinya dalam sebuah proses kencan buta. A Bussiness Proposal merupakan sebuah film yang merupakan hasil remake dari sebuah drama Korea. Sayangnya, film ini justru kuranglaku di pasaran. Bahkan, film ini juga diketahui banyak mendapatkan hujatan hingga boikot dari pencinta film di Indonesia.
Ini karena film A Bussiness Proposal dibintangi oleh Abidzar yang mana dia sempat menuai kontroversi karena sikapnya. Banyak orang yang kemudian kurang senang dengan hal tersebut dan berakibat pada proses marketing dari filmnya. Di sisi lain, A Bussiness Proposal juga banyak dihujat oleh orang-orang dengan alasan alur ceritanya yang dianggap kurang menarik berbeda dengan versi Korea.
Janda
Janda merupakan film Indonesia yang rilis pada Agustus 2024 kemarin. Meskipun judul filmnya menggunakan kata yang lumrah di masyarakat namun, hal itu tidak serta merta membuat filmnya menjadi populer dan banyak diminati penonton. Justru film Janda banyak mendapatkan hujatan terutama dari para netizen dan penggemar film. Menurut netizen film ini lebih mirip sinetron atau FTV (film televisi) karena penggambilan gambar yang sangat sederhana.
Janda sendiri merupakan film yang mengangkat isu para perempuan yang menyandang status janda. Prapti adalah istri yang ditinggal suaminya Agus bekerja di luar negeri. Namun, tiba-tiba Prapti kehilangan kontak dengan sang suami hingga bertahun-tahun. Warga desa tempat Prapti tinggal pun menganggap Prapti sudah menjadi janda. Hal ini karena dia sudah tidak pernah lagi mendengar kabar berita dari Agus.
Akibat dari hal ini pun Prapti menerima tekanan dari warga mulai dari pengucilan hingga pelecehan. Rania Zulva, selaku produser film Janda mengatakan, film ini ingin mengubah stigma bahwa status janda sesuatu yang buruk dan harus dikucilkan. Sayangnya, film Janda ini akhirnya justru mendapatkan ulasan yang kurang baik dari berbagai pihak.
Pabrik Gula
Film Indonesia yang paling banyak dihujat lainnya adalah Pabrik Gula. Berhasil menyelesaikan shooting pada Oktober 2025 kemarin film horor ini diketahui akan segera tayang pada tahun 2025. Diketahui jika film Pabrik Gula akan dibintangi oleh Erika Carlina, Ersya Aurelia, hingga Benedictus Siregar. Film Pabrik Gula ini diadaptasi dari thread Simpleman yang viral di media sosial.
Menurut Manoj Punjabi selaku produser, kisah tentang misteri pabrik gula sudah tidak asing di telinga masyarakat Indonesia karena banyak YouTuber atau konten kreator yang juga sudah menelusuri kengerian beberapa pabrik gula di berbagai daerah. Film Pabrik Gula menceritakan kisah buruh musiman di sebuah pabrik gula. Setiap musim panen pihak pengelola pabrik gula selalu mempekerjakan warga desa sekitar untuk mempercepat proses penggilingan tebu.
Namun, suatu hari, para buruh mulai merasakan berbagai macam teror dan kengerian yang muncul di pabrik tempat mereka bekerja. Meskipun belum tayang film Pabrik Gula sudah mendapatkan hujatan dari netizen. Poster filmnya sendiri memunculkan kontroversi karena dianggap menghadirkan sesuatu yang sangat sensual. Seorang wanita berpakaian merah nampak melakukan adegan intim dengan berbagai bayangan.
The Torture: Beranak Dalam Kubur
Sebenarnya, The Torture: Beranak Dalam Kubur merupakan sebuah film yang patut diapresiasi mengingat ini merupakan film horor yang ide dan konsep ceritanya bukan dibuat oleh orang yang berkecimpung di dunia film. The Torture: Beranak Dalam Kubur merupakan sebuah film yang dibuat dan dihadirkan oleh pasangan suami istri yang memang diketahui senang dengan berbagai film horor Indonesia.
The Torture: Beranak Dalam Kubur menghadirkan cerita tentang pasangan suami istri yang mendapatkan gangguan supranatural setelah diketahui jika sang istri mendapatkan serangan ghaib. Bahkan, serangan ghaib ini sudah dirasakan sejak dia hamil hingga dia sudah tewas dan berada di dalam kubur. Selain sang istri, suaminya juga ikut menjadi target dari sosok dukun yang melakukan guna-guna terhadap sang istri.
The Torture: Beranak Dalam Kubur bukan hanya menjadi film horor dengan rating yang paling jelek atau paling rendah namun, film ini juga mendapatkan banyak sekali hujatan dari berbagai pihak. Mereka menganggap hampir semua aspek dalam filmnya kurang maksimal yang membuat film ini terasa sangat konyol dan tidak menarik. Bahkan, tidak banyak orang mengetahui mengenai filmnya.
Ashiap Man
Atta Halilintar sempat menjadi fenomena luar biasa satu dekade lalu di mana dia merupakan sosok YouTuber paling populer di Indonesia. Dengan jumlah pengikut yang mencapai jutaan sosok Atta Halilintar memang sering menjadi bahan meme di internet dengan konsep prank atau mengerjai orang yang dia lakukan. Atta juga terkenal dengan slogannya yang kemudian membuatnya semakin populer yaitu ‘Ashiap.’
Pada tahun 2022 Atta mencoba peruntungannya di dunia film dengan membuat sebuah proyek layar lebar berjudul Ashiap Man. Filmnya menghadirkan cerita tentang seorang pemuda di sebuah kampung yang bernama Zul di mana dia bermimpi untuk menjadi seorang superhero. Meskipun banya orang mencemooh mimpi besar dari Zul tersebut namun, teman perempuannya, Aisyan, justru selalu mendukungnya.
Film ini banyak mendapatkan kritikan negatif dari para fans dan berbagai pihak lainnya meskipun film ini sudah mengeluarkan dana cukup besar. Konsep film yang mereka hadirkan menjadi salah satu hal yang banyak mendapatkan kritik dan hujatan dari orang-orang. Namun, hal yang paling mendapatkan banyak sorotan dari filmnya sendiri adalah alur cerita yang dianggap sangat konyol dan tidak menarik serta tidak masuk akal.
Rafathar
Film Indonesia yang paling banyak dihujat terakhir adalah Rafathar. Bisa dibilang, Rafathar merupakan sebuah proyek ambisius dari Raffi Ahmad – sekaligus bukti rasa cintanya kepada sang anak. Filmnya sendiri rilis pada tahun 2017 dan disutradarai oleh Bounty Umbara dan ceritanya ditulis oleh Anggy Umbara. Raffi Ahmad sendiri menjadi produser untuk film ini bersama dengan Anggy Umbara.
Rafathar sendiri menghadirkan cerita tentang sosok Joni Gold dan rekannya yaitu Popo yang berusaha untuk menculik seorang anak bernama Rafathar. Dia ternyata merupakan pewaris dari sebuah keluarga kaya raya. Mereka menculik Rafathar dengan upaya untuk mendapatkan uang tanpa mereka sadari jika sang bayi ternyata memiliki kekuatan super yang membuat proses penculikan tersebut berubah menjadi hal buruk.
Menurut laporan dan berbagai informasi yang ada film Rafathar dibuat dengan dana yang fantastis di mana kabarnya film ini menelan dana hingga miliaran Rupiah. Dana tersebut dihabiskan sebagian besar untuk menghadirkan efek visual yang dihadirkan di filmnya. Sayangnya, meskipun sudah menggelontorkan dana besar efek visual yang dihadirkan justru menjadi bahan hujatan selain juga alur cerita dan mereka yang bermain di dalamnya.
Industri film Indonesia tentunya masih perlu untuk terus belajar dan berkembang agar tentunya film-filmnya bisa bersaing setidaknya di kancah Asia. Di atas adalah beberapa contoh film yang mendapatkan banyak sekali hujatan oleh para fans akibat berbagai hal yang mana tentunya film di atas bisa menjadi pelajaran bagi para pembuat film selanjutnya.
Artikel 7 Film Indonesia Paling Banyak Dihujat! pertama kali tampil pada Greenscene.