counter 5 Momen Kekalahan Sauron di Kisah Lord of the Rings! – Cure fym

5 Momen Kekalahan Sauron di Kisah Lord of the Rings!

Sauron adalah salah satu antagonis paling ikonis di dunia fantasi, terkenal karena kekuatan, ambisi, dan terornya yang meliputi Middle-earth. Sebagai pencipta One Ring, ia mencoba menguasai dunia dengan kekuatan gelapnya, tetapi taktiknya tidak selalu berhasil. Sejarah Middle-earth dipenuhi momen-momen di mana sang Dark Lord mengalami kekalahan besar. Berikut adalah lima kekalahan penting Sauron yang mengguncang fondasi kekuasaannya.

Kekalahan di Tangan Númenor

Pertemuan pertama Sauron dengan Númenor menjadi salah satu kekalahan paling memalukan bagi sang Dark Lord. Pada Zaman Kedua, Sauron, yang telah menguasai sebagian besar Middle-earth, mencoba melawan bangsa manusia dari pulau Númenor. Bangsa Númenor adalah salah satu peradaban paling kuat yang pernah ada, dengan armada besar dan pasukan militer yang jauh melampaui kemampuan Sauron. Ketika Raja Ar-Pharazôn, penguasa Númenor, mengerahkan kekuatan militer untuk menyerang Sauron, sang Dark Lord sadar bahwa ia tidak mungkin menang melalui perang langsung.

Dengan taktik yang jarang ia gunakan, Sauron menyerah tanpa perlawanan. Ia ditangkap dan dibawa ke Númenor sebagai tawanan, tetapi kekalahannya ini hanyalah awal dari tipu dayanya. Sauron memanfaatkan kecerdasannya untuk memanipulasi Raja Ar-Pharazôn, menanamkan benih kesombongan dan manipulasi ini menyebabkan kehancuran Númenor, ketika para Valar menghukum mereka dengan banjir besar yang menenggelamkan pulau tersebut.

Meskipun Sauron berhasil mengubah kekalahannya menjadi kemenangan dengan menghancurkan Númenor, kehancuran pulau itu juga membawa dampak besar bagi dirinya. Tubuh fisiknya hancur dalam bencana itu, dan ia terpaksa kembali ke Middle-earth sebagai roh yang lebih lemah. Namun kekalahan di tangan Númenor menunjukkan bahwa meskipun Sauron adalah ahli strategi, ia tetap bisa terpojok oleh kekuatan yang lebih besar darinya.

Kekalahan di Perang Aliansi Terakhir

Perang Aliansi Terakhir menjadi salah satu peristiwa paling monumental dalam sejarah Middle-earth, sekaligus menandai kekalahan terbesar Sauron di Zaman Kedua. Perang ini terjadi ketika aliansi antara manusia dan elf, yang dipimpin oleh Gil-galad dan Elendil, memutuskan untuk menghentikan dominasi Sauron sekali dan untuk selamanya. Dengan kekuatan gabungan mereka, pasukan manusia dan elf menyerbu Mordor, melawan pasukan orc, troll, dan makhluk kegelapan lainnya dalam pertempuran epik.

Di puncak perang, pasukan aliansi berhasil mendesak Sauron hingga ia terpaksa turun langsung ke medan perang. Dengan menggunakan One Ring, Sauron menunjukkan kekuatannya yang luar biasa, membunuh Elendil dan Gil-galad dalam pertempuran yang sengit. Namun, kemenangan itu tidak bertahan lama. Isildur, putra Elendil, berhasil memanfaatkan momen kritis untuk memotong jari Sauron dengan pedang Narsil, memisahkan One Ring darinya. Tanpa cincin itu, tubuh fisik Sauron hancur, dan ia terpaksa melarikan diri sebagai roh yang lemah.

Meskipun berhasil mengalahkan Sauron, Isildur gagal menghancurkan One Ring, yang menjadi awal dari kembalinya sang Dark Lord di Zaman Ketiga. Perang Aliansi Terakhir meninggalkan jejak mendalam dalam sejarah Middle-earth, menjadi pengingat bahwa kekuatan besar hanya dapat dihancurkan melalui keberanian dan pengorbanan besar.

Kekalahan di Dol Guldur

Setelah kekalahannya dalam Perang Aliansi Terakhir, Sauron membutuhkan waktu ribuan tahun untuk memulihkan kekuatannya. Ia akhirnya muncul kembali di Dol Guldur, sebuah benteng gelap yang terletak di hutan Greenwood (kemudian dikenal sebagai Mirkwood). Dengan identitas sebagai Necromancer, Sauron secara diam-diam membangun kekuatan barunya, menciptakan teror yang menyebar ke seluruh wilayah Middle-earth.

Namun, aktivitas Sauron menarik perhatian White Council, kelompok yang terdiri dari para pemimpin elf dan penyihir, termasuk Gandalf, Elrond, Galadriel, dan Saruman. Setelah menyelidiki Dol Guldur, Gandalf menemukan bahwa Necromancer sebenarnya adalah Sauron yang sedang memulihkan kekuatannya. White Council memutuskan untuk menyerang benteng tersebut dan memaksa Sauron keluar dari persembunyiannya.

Meskipun Sauron berhasil bertahan untuk beberapa waktu, serangan White Council memaksanya mundur dari Dol Guldur dan kembali ke Mordor. Kekalahan ini sementara menghentikan rencananya untuk menguasai Middle-earth. Namun, ia menggunakan waktu ini untuk membangun kembali kekuatannya secara lebih besar di Mordor, membuktikan bahwa meskipun kalah, Sauron tetap menjadi ancaman besar bagi dunia.

Kehancuran One Ring di Gunung Doom

Puncak cerita The Lord of the Rings adalah kehancuran One Ring, yang menjadi kekalahan terbesar Sauron. Setelah perjuangan panjang Frodo dan Sam, mereka akhirnya mencapai Gunung Doom, tempat cincin tersebut ditempa. Frodo awalnya berniat menghancurkan cincin itu, tetapi pada saat terakhir, pengaruh gelap cincin membuatnya tergoda untuk memilikinya. Keputusan ini hampir membuat rencana untuk mengalahkan Sauron gagal total.

Namun, kehadiran Gollum menjadi faktor tak terduga yang menentukan akhir cerita. Gollum menyerang Frodo untuk merebut cincin, dan dalam pergulatan tersebut, ia menggigit jari Frodo yang memegang cincin. Ketika Gollum merayakan kemenangannya, ia tergelincir dan jatuh ke dalam lava Gunung Doom bersama cincin itu. Kehancuran cincin ini langsung menghancurkan kekuatan Sauron secara total, menghancurkan roh dan esensinya sehingga tidak dapat kembali.

Dengan hilangnya cincin, Barad-dûr runtuh, dan pasukan Sauron di seluruh Middle-earth kehilangan arah, berakhir dalam kekacauan dan kehancuran. Peristiwa ini menandai kemenangan terbesar bagi Middle-earth, memastikan bahwa Sauron tidak akan pernah kembali mengancam dunia. Kehancuran One Ring menjadi bukti bahwa bahkan kekuatan terbesar dapat dihancurkan oleh keberanian individu kecil seperti Frodo dan Sam.

Kekalahan Morgoth

Jauh sebelum menjadi Dark Lord, Sauron adalah pelayan setia Melkor alias Morgoth, penguasa pertama kegelapan. Pada Zaman Pertama, Sauron bertugas sebagai tangan kanan Morgoth, membantu menciptakan teror dan kekacauan di Middle-earth. Namun, kekalahan Morgoth dalam Perang Kemarahan, perang besar yang melibatkan pasukan Valar, elf, dan manusia, menjadi titik balik besar bagi Sauron.

Setelah Angband, benteng Morgoth, dihancurkan oleh Valar, Morgoth diasingkan ke Kehampaan. Sauron, yang menyadari bahwa tuannya telah kalah, memilih untuk menyerah kepada Eönwë, utusan Valar. Namun, rasa malu dan kesombongan membuat Sauron menolak kembali ke Valinor untuk menerima pengampunan. Sebaliknya, ia melarikan diri dan mulai membangun kekuatan baru di Middle-earth, akhirnya menjadi ancaman utama di Zaman Kedua dan Ketiga.

Kekalahan Morgoth tidak hanya mengakhiri era kegelapan pertama di Middle-earth tetapi juga membentuk ambisi Sauron untuk menggantikan tuannya sebagai Dark Lord. Meskipun ia berhasil menciptakan kekuasaan besar, kekalahan ini menunjukkan bahwa bahkan entitas gelap yang paling kuat pun memiliki batasan. Sauron mungkin bertahan, tetapi kekalahan Melkor membuktikan bahwa kebaikan dan keberanian dapat mengalahkan kekuatan kegelapan.

Sauron mungkin adalah ancaman terbesar bagi Middle-earth, tetapi sejarah menunjukkan bahwa bahkan sang Dark Lord pun tidak kebal terhadap kekalahan. Dari Númenor hingga Gunung Doom, berbagai momen ini membuktikan bahwa kekuatan gabungan, keberanian individu, dan kerja sama dapat mengalahkan kejahatan terbesar sekalipun. Kekalahan Sauron tidak hanya mengakhiri ancaman besar, tetapi juga memberikan harapan bagi dunia bahwa cahaya selalu dapat mengatasi kegelapan. Geeks, momen kekalahan Sauron mana yang menurut kalian paling epik?

Artikel 5 Momen Kekalahan Sauron di Kisah Lord of the Rings! pertama kali tampil pada Greenscene.

About admin